Kamis, 22 Maret 2012

TAPAKTUAN KOTA NAGA



Tapaktuan atau sering disebut dengan Kota Naga merupakan kota kecil yang menjadi ibu kota Kabupaten Aceh Selatan, berdasarkan google maps Tapaktuan berhadapan langsung dengan Selat Mentawai dan berdekatan dengan Pulau Simeulu (dikenal dengan nama Sinabang), Tapaktuan sendiri terkenal dengan legenda Tuan Tapa dan Naga, yang kemudian hari menjadi ikon Tapaktuan. Ini berdasarkan sebutan untuk kota Tapaktuan yaitu Kota Naga dan juga bisa dilihat dari tiga patung naga yang menghiasi beberapa sudut Kota Tapaktuan yang salah satunya berada di kolam samping pendopo bupati. Mayoritas penduduk Tapaktuan sendiri lebih banyak yang menjadi pegawai pemerintahan dan selebih nya menjadi pedagang, nelayan dan petani.

Secara geografis kota Tapaktuan berada di pinggir laut dan dikelilingi oleh gunung, ini juga yang menyebabkan kota tapaktuan tidak bisa mengembangkan kotanya lebih luas lagi, Aceh Selatan sebagai kabupaten dari kecamatan Tapaktuan di arah timur berbatasan langsung dengan Aceh Singkil, dan ini membuat Tapaktuan lebih dekat ke arah Medan dengan waktu perjalanan Tapaktuan-Medan memakan waktu 8 jam. sedangkan sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Aceh Barat daya, dan membuat perjalan ke ibu kota provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (Pemerintahan Aceh) menjadi lebih lama, dengan menghabiskan waktu 12 jam perjalanan Tapaktuan-Banda Aceh, karena harus melintasi kabupaten Nagan Raya, kabupaten Aceh Barat dan kabupaten Aceh Jaya. Dengan catatan waktu tempuh ini sangat tergantung dari kemampuan sopir dan mobil yang digunakan.

Dalam keseharian masyarakat tapaktuan lebih banyak berbahasa jamu yang sebenarnya bahasa ini lebih mirip dengan bahasa Padang, yang kata orang Padang sendiri mirip dengan bahasa padang Pariaman. Yang menurut ceritanya bahasa ini memang berasal dari bahasa Padang dan mempengaruhi masyarakat disana yang dulunya mayoritas Melayu, tapi ini masih menurut dugaan dan cerita dari mulut ke mulut, untuk kepastian sejarah yang lebih pasti, saya belum menemukan sumbernya.

objek wisata Tapaktuan meliputi sungai baik yang alami ataupun yang sudah dikelola oleh masyarakat menjadi tempat pemandian dan rekreasi seperti tingkat tujuh (air terjun yang mempunyai tujuh tingkatan), yang kedua wisata legenda : seperti kuburan tapak yang panjang nya 10 meter, bekas tapak yang tercetak di atas batu karang yang berada di pinggiran laut dan tempat-tempat yang berhubungan dengan cerita tuan tapak dan naga, juga Wisata laut yang menyajikan pasir putih dan pemandangan sunset dan sunrise serta keramahan penduduknya juga menjadi daya tarik tersendiri kota kecil ini.
sumber :http://wisata.kompasiana.com

PESONA ACEH BARAT DAYA



Aceh Barat Daya adalah salah satu kabupaten di Nanggroe Aceh Darussalam yang lahir dari hasil pemekaran kabupaten-kabupaten pada tahun 2002. Kabupaten ini secara geografis terletak di antara 3°.05’ – 3°.80’ Lintang Utara dan 96°.23’.03’ Bujur Timur pada bentangan Utara khatulistiwa.Kabupaten ini diapit oleh pegunungan Bukit Barisan di sebelah Timur dan Samudra Indonesia di bagian Baratnya. Di sisi Utara berbatasan dengan Kabupaten Nagan Raya dan di sisi Selatan dengan kabupaten induk Aceh Selatan. Selain itu juga sangat kaya warisan sejarah lokal dan nilai budaya karena komunitasnya yang spesifik karena keragaman. Mayoritas penduduk di sana adalah para pendatang yang sama-sama datang dari Aceh Besar dan etnis Pidie. Selain itu pendatang dari etnis Aneuk Jamee dari Sumatra Barat, Persia dan Cina. Mereka berafiliasi sehingga melahirkan budaya multietnis antara etnis-etnis itu dalam tradisi ”dagang” dan ”tani.
Akses ke kabupaten ini dapat dilalui melewati jalur (rute) darat, laut dan udara. Jalur darat dapat dilakukan baik dari jalur Timur (Medan-Subulusaalam-Tapaktuan-Blangpidie) atau dari jalur Utara melewati Banda Aceh-Bereuneun- Tangse-Tutut-Meulaboh-Blangpidie (Jalur Atas). Selain itu melalui jalur Barat melewati Banda Aceh-Calang-Meulaboh-Blangpidie (jalur Bawah). Untuk jalur dari Aceh Tengah dapat dilalui Takengon-Angkop-Beutong-Nagan Raya (simpang Peut)-Blangpidie. Jalur tenggara dapat dilalui dari Blangkejeren-Terangon-Babah Rot-Blangpidie.
Sedangkan melalui jalur laut, perjalanan dengan kapal laut dapat ditempuh dari dan ke Pelabuhan Labuhan Haji (Aceh Selatan) atau Pelabuhan bongkar muat barang Ujong Serangga di Teluk Susoh sampai ke Padang Sumatra Barat. Melalui kapal udara rute dilayani oleh Susi Air dari Bandara Polonia (Medan) ke Bandara Kuala Batu. Untuk rute dari Banda Aceh Bandara Sultan Iskandar Muda-Bandara Cut Nyak Dhien (Nagan Raya), dan landing di Bandara Kuala Batu Blangpidie (Aceh Barat Daya) dulu mengunakan pesawat SMAC (Sabang Meurauke Air Charter).

Pesona Sejarah dan Budaya

Aura keindahan, kekhasan wilayah dan keramahan penduduk di kabupaten ini sungguh terasa saat kita menjajakkan kaki di runway Kuala Batu kalau kita memakai jasa penerbangan perintis atau dengan perjalanan darat rute Medan ke Blangpidie atau Banda Aceh ke Blangpidie dengan armada L-300 Colt atau dengan mobil pribadi. Di kota “store” ini, ”wisatawan” disuguhi dengan perjalanan becak dayung ataupun mesin yang menggunakan motor. Keramahan pelayanan dan kemudahan akses dengan menggunakan becak motor ke hotel-hotel penginapan yang sangat murah namun dengan pelayanan super cepat dan super ramah. Hal ini yang diakui penikmat keindahan dengan nilai kepuasan saat kembali dari kota ini.
Kabupaten ini memiliki kekayaan dengan potensi wisata, baik sejarah, ziarah maupun budaya karena di sana terdapat beberapa situs dan makam seperti Makam Teungku Peukan dan Shewbuntar juga situs Lama Muda. Juga memiliki kekayaan kebudayaan berupa berbagai jenis tarian seperti Rapai Geleng yang berasal dari Manggeng dan tarian Meuseukat . Selain itu juga agenda kearifan lokal yang berhubungan dengan pranata hidup masyarakat di sana.
Letak wilayah yang berada di pesisir Samudera Hindia/Indonesia ternyata menyimpan beragam kekayaan wisata seperti pantai dengan pasir putih dan dipenuhi cemara seperti pantai Bali, Pantai Jilbab, Pantai Cemara Indah. perairan lautnya yang semua masih berada di sekitar garis imajiner khatulistiwa. Akibatnya adalah terjadi pergantian arus musson Timur dan Barat sehingga adanya bergantian kemarau dan penghujan. Hujan di sekitar pesisir Barat dan Selatan mengakibatkan pertumbuhan plankton yang subur dan kandungan oksigen yang melimpah mengakibatkan kekayaan terutama biota laut seperti berbagai jenis ikan dan taman-taman laut yang indah di sekitar teluk Kuala Batu dan Lama Muda.
Di samping itu juga terdapat pulau-pulau kecil yang sangat indah di antaranya pulau Gosong, delta Krueng Beukah Pulo Kayee, delta Kreung Babahrot ataupun Krueng Semayam di Kuala Batu yang terdapat ekosistem hutan bakau (mangrove) yang luas dan indah di delta Lama Muda dan Lama Tuha yang sangat indah menyerupai danau-danau besar bening dan air tenang dengan pulau-pulau bakau indah juga kaya wisata air.
Di atas dahan-dahan cemara dan bakau dipenuhi dengan berbagai jenis burung dan di dalam air danaunya terdapat berbagai jenis kerang, seperti tiram dan karang kitang (sejenis siput air tawar bercampur asin atau rawa) yang bisa langsung diambil wisatawan yang datang ke sana untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh alam yang sangat enak.
Kawasan ini sungguh eksotis dan dipenuhi dengan ikan-ikan segar yang baru dipancing atau dijala di laut dan langsung bisa dibakar di tempat itu juga karena di sekitar terdapat hutan bakau dan cemara yang menyediakan ranting-ranting kering yang bertebaran jatuh di bawah pohonnya.
Jika sudah jenuh menjejakkan kaki dan aroma pantai, anda dapat meninggalkan suasana pantai menuju bagian Utara atau Tenggara kabupaten ini, anda akan disuguhi wilayah pegunungan Bukit Barisan yang sejuk dan sangat panjang luas membentang. Kehijauannya ekosistem Leuser yang sangat luas dan mahakaya habitat biota, baik flora dan fauna yang sangat beragam di dunia.
Dari hulu Leuser yang rimbun, mengalirkan air ke sungai-sungai besar dengan air yang sangat bening dengan arus tenang sampai dengan riam-riam berbatuan besar dan air berarus tajam. Sungai-sungai ini juga kaya akan pertumbuhan “ikan jurong” atau ”engkout kereuling” dan ikan-ikan air tawar yang beragam lainnya. Di pinggiran sungai terdapat hamparan permadani alam dari persawahan penduduk desa yang sangat indah.
Kabupaten Aceh Barat Daya merupakan salah satu pusat bisnis yang potensial apalagi pasca tsunami tahun 2004. Kabupaten baru berusia lima tahunan ini hampir dapat menyamai rival sesama kota bisnis di bagian Barat-Selatan Nanggroe Aceh Darussalam yaitu kota Meulaboh. Daya tarik bisnis di Aceh Barat Daya yang beribukota di kota Blangpidie ini didukung sistem agraris berupa plantation masyarakatnya sawit dan coklat, pala dan kacang tanah serta palawija lainnya.
Di samping itu, sektor perikanannya juga menyumbang devisa yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat di sana. Kestabilan dalam perekonomian, menciptakan suasana masyarakat aman, tentram dan damai dalam harmonisasi dari etnis-etnis yang mendiaminya.
Sumber: Artikel ini disalin dari blognya: Boelach Goehang  [http://anisabulah.blogspot.com/]. Boelach Goehang adalah Penulis & Peneliti di Balai Pelestarian Sejarah & Nilai Tradisional Banda Aceh, Wil. Kerja Prov. Aceh-Sumut. Disalin ulang semata-mata untuk tujuan mensosialisasikan, mengenalkan sejarah, budaya Aceh di mata dunia.

TEMPAT WISATA DI ACEH BARAT DAYA (ABDYA)


Pantai Pusong Sangkalan Aceh Barat Daya

[pantai+pusong.jpg]


Pantai Pusong Sangkalan berhadapan dengan Samudera Hindia masih sangat asri dan bersih, pasirnya yang bersih dan agak kasar. Ombaknya yang besar sanga menantang untuk bermain selancar. Air lautnya yang biru sangat indah dan membuat mata betah berlama-lama memandang lautan lepas yang tak bertepi itu. Kebesaran Tuhan semakin dahsyat ketika kita di senja hari menikmati indahnya sunset, mata kita dibuat tak akan lepas menatap matahari yang masuk kedalam air inchi demi inchi.

Kalau anda mengunjungi pantai ini dipagi hari jam 6.00 sampai dengan jam 10.00 WIB, anda akan berkesempatan melihat nelayan tradisional yang sedang “Tarek Pukat” (menjaring ikan dengan pukat yang ditarik dari laut ke darat). Sebuah tontonan yang menarik juga melihat dua kelompok nelayan yang menarik masing-masing ujung pukat ke daratan. Kelompok nelayan yang berjumlah 10 sampai 15 orang ini manarik pukat sambil mengeluarkan suara-suara teriakan kecil dan melantunkan syair-syair yang sangat indah.

Terletak pada jarak tiga kilometer dari Kota Blangpidie Ibu Kota Kabupaten Aceh Barat Daya, terdamparlah sebuah pantai yang sangat indah yang menghiasi bibir daratan di ujung barat pulau Sumatera. Namanya Pantai Pusong Sangkalan, nama Pusong digunakan karena di Samudera Hindia dengan jarak 1 KM dari bibir pantai tertadapat “Pusong” (Pulau Gosong). Sangkalan adalah nama wilayah kemukiman dimana Pantai itu berada. Selain nama tersebut, pantai ini dikenal juga dengan nama Pantai Bali. Nama pantai Bali sebenarnya bukan nama yang resmi, menurut penduduk setempat banyak menyebutkan karena keindahan pantai tersebut tidak kalahnya dengan keindahan Pantai di Bali.

Ada juga pendapat mengatakan karena ketika pertama sekali dibuka sebagai kawasan wisata, banyak wisatawan manca Negara yang datang menikmati keindahan pantai dengan bermain selancar dan berjemur ria dengan mengunakan bikini yang dinggap tabu oleh masyarakat setempat, mereka tidak ingin Pantai Pusong Sangkalan dijadikan sebagai kawasan wisata seperti di Bali yang sangat bebas dan merusak tatanan budaya setempat




Pantai Cemara Indah Aceh Barat Daya

merupakan salah satu objek wisata rekreasi keluarga. Pantai Cemara Indah ramai di kunjungi tidak hanya dari masyarakat Kabupaten Aceh Barat Daya saja, tetapi juga dari luar daerah, terutama di hari-hari libur dan akhir pekan.Fasilitas yang tersedia saat ini adalah warung makan, balai tempat berteduh, bangku taman, tempat permainan anak, lapangan olah raga dan musholla. Di samping itu pelayanan sarana air bersih, listrik,dan telepon juga tersedia di lokasi wisata ini.
Selain pasir pantainya putih yang indah, disini juga tersedia Taman Rekreasi
Pantai Cemara yang dikenal dengan tempatnya yang memberikan kesejukan dan kenyamanan itu banyak pengunjung berdatangan silih berganti hanya ingin menyaksikan keindahan laut yang dinikmati dari pinggiran pantai tersebut.

Apalagi segala macam panganan (makanan) ringan dan minuman segar juga disajikan oleh pedagang-pedagang yang berjualan disekitar areal pantai tersebut, sehingga serasa tak ingin beranjak dari tempat itu. Ditambah lagi dengan adanya pepohonan-pepohanan rindang yang berbaris ditepi pantai seakan tak ingin lagi untuk membuka mata setelah dipejamkan.

Hembusan angin sepoi-sepoi yang diiringi alunan musik memberikan daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang datang, sampai-sampai mereka yang sudah berkunjung keesokan harinya kembali lagi untuk menikmati suasana tersebut.

Ketika diwawancarai Suara Masa Rusdin pengelola pantai yang didampingi Yardi mengatakan, tidak kurang dari seribuan orang yang datang kepantai cemara silih berganti, meki tidak dimeriahkan dengan penampilan organ tunggal seperti sebelum-sebelumnya, akan tetapi pengunjung tidak kalah meriahnya dari tahun lalu dan saat 17 agustusan.

Pantai Kuala Katung Aceh Barat Daya

Merupakan objek wisata pantai Kuala Katung yang terletak di Desa Ujung Serangga, Kabupaten Aceh Barat Daya. Jarak tempuh sekitar 15 menit dari kota Blangpidie. Tempat wisata ini memiliki fasilitas seperti kafe-kafe yang berada di sepanjang jalan, juga sangat dekat dengan pelabuhan perahu nelayan untuk menangkap ikan dan pelabuhan bongkar muat barang dari kapal-kapal luar daerah.

Krueng Babahrot Aceh Barat Daya

Krueng Babahrot atau disebut Sungai Babahrot yang indah dan memanjang ini terdapat di kabupaten Aceh Barat Daya. Air sungai mengalir dari pegunungan yang hijau, air yang bersih dan sejuk akan terlihat ketika melintasi jembatan panjang Krueng Babahrot, panorama alam yang sangat indah dan asri menjadi pesona dan daya tarik tersendiri bagi pengunjung-pengunjung yang datang ke daerah Krueng Babahrot ini. Tempat seluas sekitar 8,5 Ha juga dilengkapi dengan fasilitas penunjang pariwisata lainnya seperti kantin dan rumah makan.






Mencari Makam Putroe Phang



Gedung Juang, Perkiraan Letak Makam Putroe Phang (AtjehLINK/zamroe)
Banda Aceh – Bukti sejarah merupakan tanda jejak yang dapat menuntun pemilik sejarah kepada fakta yang sebenarnya tanpa harus hidup dimana waktu sejarah itu terjadi. Ketidakcintaan pemilik sejarah kepada sejarahnya adalah hal yang paling mendasar kenapa sejarah itu hilang, walau di tanahnya sendiri.
Salah seorang yang sudah menunjukkan kecintaannya kepada sejarah adalah Tgk.M. Iqbal Lambhuk. Lelaki yang mengasuh sebuah pesantren di Lambhuk itu mempunyai ratusan koleksi tentang sejarah tanah Aceh. Bukti sejarah itu ia peroleh dari beberapa orang yang mempercayai sebuah sejarah tepat ada ditangannya.
Saat AtjehLINK.com berkunjung ke rumahnya di kawasan Lambhuk, Rabu (22/2), tepatnya dipinggir Krueng Aceh, ia mulai menceritakan berbagai sejarah yang ia tahu, namun bukan hanya sekedar tahu, ia juga menunjukkan beberapa bukti sejarah. Bahkan beberapa bukti sejarah Aceh koleksi pribadinya berasal dari abad ke 16.
Bukti sejarah Aceh yang Tgk. Iqbal miliki berupa foto-foto dan kitab-kitab tulisan tangan asli, dan ia memperlihatkan langsung. Tak cukup itu, ia juga mempunyai koleksi beberapa benda yang ia yakini sebagai identitas bangsa Aceh.
Selain koleksi benda dan naskah kuno, ia sendiri juga melakukan penelitian tentang identitas Aceh dari beberapa pakaian dan perhiasan, menariknya, itu ia kumpulkan dari seluruh Aceh dengan support yang minim dari pihak lain.
Lebih menarik lagi, ia juga bisa memperkirakan dimana makam Putroe Phang yang sebenarnya. Dari penuturannya, makam Putroe Phang terletak di ruang bawah tanah di sekitar gedung juang.
“Sekarang juga saya bisa menunjukkan dimana letak makam Putroe Phang yang sebenarnya”, ungkapnya meyakinkan.
Sepertinya ia tidak asal bicara, beberapa tahun lalu, gurunya yang juga seorang penulis sejarah tentang Aceh, pernah memperlihatkan kepadanya sebuah batu besar yang letaknya tepat diatas ruang tersebut.
Gurunya meminta ia menggeser batu tersebut, kemudian ia mengambil galah panjangnya kira-kira lima meter, lalu ia memasukkannya kedalam celah yang sebelumnya ditutupi batu tersebut. Dan hasilnya, tidak ada yang menahan galah ketika ia goyangkan, disanalah Putroe Phang dimakamkan bersama beberapa keluarga kerajaan Aceh lainnya, tukasnya, Wallahua’lam. (zamroe)

GASTRULASI


Pertumbuahan yang mengiringi tingkat blastula adalah gastrulasi atau penggastrulan, dan embrio yang terjadi disbut dalam tingkat gastrula. Pada tingkat ini terjadi proses dinmisasi daerah- daerah bakal membentuk alat pada blastula, diatur dideretan sesuai dengan bentuk dan susunan tubuh spesies bersangkutan. Gastrulasi bervariasi di berbagai filum.
Pada blastula terbentuk dua lapis benih: epiblast (sebagian besar bakal jadi ectoderm), dan hypoblast (bakal jadi endoderm). Pada gastrula dua lapis benih itu menjadi tiga lapis : ectoderm, endoderm dan mesoderm. Dalam proses gastrulasi terjdi pembelahan dan perbanyakan sel terjadi pula gerakan sel dalam usaha mengatur dan menderetkan mereka sesuai dengan bentuk dan susunan tubuh individu, dari spesies bersangkutan. Ada dua kelompok gerakan yaitu :
1.    Epiboli
Gerakan melingkup terjadi disebelah luar embrio. Berlangsung pada bakal ectoderm, epidermis dan saraf. Gerakkan yang besar berlangsung menurut poros bakal anterior- posterior tubuh. Sementara bakal mesoderm dan endoderm bergerak, epiboli menyesuaikan diri sehingga ectoderm terus menyelaputi seluruh ebrio.
1.    Emboli
Gerakan menyusup, terjadi disebelah dalam embryo, berlangsung pada daerah- darah bakal mesoderm,notochord, dan pre-chorda, dan endoderm. Daerah- daerah itu bergerak diaarah blastocoel.
Dibagi atas 7 macam :
1.    Involusi, gerakan mrembelok kedalam.
2.    Konvergensi, gerakan menyemit.
3.    Invaginasi, gerakan mencekuk dan elipat suatu lapisan
4.    Evaginasi, gerakkan menjulur suatu lapisan.
Delaminasi, gerakkan memisahkan diri sekelompok sel dari keompok utama atau lapisan asal.
1.    Devergensi, gerakkan memencar sebaliknya dari konvergensi.
2.    Extensi, gerakkan meluas, ini meyertai gerakkan epiboli disebelah luar , sedangkan extensi gerakkan disebelah dalam embryo.
Sesuai dengan adanya dua macam blastula, maka gastrula pun dapat dibedakan atas dua macam yakni:
1.    Gastrula bundar,
2.    Gastrula gepeng

Gastrulasi pada Amphioxus

Gerakan epiboli pada Amphioxus berlangsung pada seluruh bakal ectoderm yaitu di sepanjang anterior-posterior tubuh. Proses epiboli ini berlangsung mengiringi proses membesar dan melonjongnya embrio.Beberapa gerakan yang terjadi antara lain :
1.    Invaginasi terjadi pada daerah hypoblast yaitu di bagian median daerah yang berbatasan dengan sabit dorsal yaitu kearah blastocoel sampai bertemu dengan epiblast. Hypoblast mengalami perpanjangan menurut poros embrio akibat adanya pertambahan jumlah sel. Daerah terjadinya invaginasi disebut juga blastopore yang memiliki 3 bibir yaitu bibir dorsal, ventral dan lateral.
2.    Involusi berlangsung pada bakal notochord dari sabit dorsal yang sesuai dengan gerakan hypoblast kearah anterior, sehingga notochord akan terletak didorso-median tepatnya persis di bawah ectoderm.
3.    Ekstensi berlangsung pada seluruh daerah bakal pembentuk alat sehingga keseluruhan embrio memanjang dan membesar.
4.    Konvergensi di daerah bakal mesoderm kearah dorso-median blastopore tepatnya di daerah bibir lateral. Pada akhirnya mesoderm akan berada di kedua sisi bakal notochord.yang terletak di bibir dorsal

Amphibi (Katak)

Epiboli berlangsung pada ektoderem serentak dengan terjadinya berbagai proses emboli, sehingga ektoderem selalu menyelimuti seluruh embrio. Sementara itu bakal ektoderem saraf meluas ke batas pada daerah dorso media embrio, sepanjang poros anterior posterior berbentuk perisai , disebut keping neural atau keping saraf.
Invaginasi hipoblas dicelah yang terbentuk pada awal proses. Setelah itu terletak di dorsal, disebut bibit dorsal blastopore. Bibir ventral terletak di sebelah berlawanan. Blastopore sendiri berbentuk bundar , ditutupi sebagian besar oleh yolk plug.
Bakal pre-chorda menyertai invaginasi di daerah dorso median bibir dorsal, bergerak ke arah bakal anterior embrio. Diikuti oleh bakal notochord yang bergerak ke posterior ke arah bibir dorsal dengan lalu berinvaginasi di daerah dorso media mengikutkan pre-chorda. Notochord akan terletak di dorsal median persis di bawah bakal ektoderem saraf.
Bakal mesoderm yang terletak dikedua sisi bakal notochord berkonvergensi ke bibir basal dorsal lalu berimvolusi ke celah antara ektoderm dan endoderm di kedua sisi embrio dan juga ke daerah ventral.
Aves (Ayam)
Mula-mula terjadi penebalan di daerah bakal median embrio di cauda. Penebalan itu disebut primitif streak(lempeng awal). Primitif streak memiliki bagian-bagian:
1.    Primitif groove, berupa benda
2.    Primitif fold, berupa lekukan ( disebut juga primitif ridge)
3.    Primifif pit, lubang dibagian anterior
4.    Primitif knot atau Hensen’s node, dianterior primitiv pit
Primitif streak mula-mula terbentuk didaerah posterior area pelucida, tumbuh dari sel-sel epiblas yang bergerak ke arah median di posterior, lalu sel sel dalam primitiv streak itu memperbanyak diri. Hampir separuh daerah posterior area pelucida yang terdiri dari bakar pre-chorda, notochord dan mesoderm, berkonvergensi ke primitif streak lalu berinvolusi antara hipoblas dan epiblas.
Daerah Hensen’s node tempat invaginasi bakal pre-corda dan notochord. Bagian lain primitif streak di posterior Hensen’s node sebagai gerbang lewat sel mesoderm.
Bakal mesoderm yang terletak diseparuh posterior epiblas daerah area pelucida berpindah ke posterior, berkonvergensi dari kedua sisi ke garis median. Dari primitiv streak sel-sel epiblas bakal mesoderm itu berinvolusi, bergerak ke antara epiblas dan hipoblas. Ini menyebar ke lateral dan anterior, di kedua sisi garis median, berdivergensi membentuk lapisan mesoderm yang luas. Sementara itu, sel-sel ecoderm saraf berkonvergensi ke median lalu berepiboli sejak Hensen’s node ke anterior sepamjamg garis median membentuk keping neural (neural plate).
Ketika primitif streak bergerak terus ke anterior ia mendekati bakal pre-chorda notochord. Prechorda dan notochord berinvaginasi membentuk primitif pit. Sel-sel pre-chorda, diiringi sel-sel notochord dari sabit notochord, sejak dari primitif pit berkonvergensi ke primitif groove, berinvolusi lalu berextensi ke depan sepanjang garis median antara garis median dengan endoderm saraf.
Primitif streak yang lengkap terbentuk ketika embrio berumur 18 jam eram. Area pellucida dari bentuk bundar akhirnya jadi lonjong. Proses epiboli berlangsung bagi ektoderm, sampai melingkup ke daerah yolk. Ektoderm saraf pun memanjang ke anterior, jadi berbentuk pita disebut keping neura.
Grastulasi selesai seitar 22 jam eram. Pada saat itu seluruh daerah bakal pembentuk alat sudah tersusun di daerah masing-masing. Primitif streak sebanding dengan perkembangan daerah bakal pembentuk alat, mengalami penyusutan secara berangsur dan bergerak ke arah cauda embrio. Sisanya membentuk bagian caudal.

Mamalia (Babi)

Proses gastrulasi berawal dari pembentukan primitive streak yang berasal dari kovergensi epiblast. Sel-sel di epiblast memperbanyak diri dengan cepat sehingga terjadilah penebalan yang kemudian membentuk Hensen’s node. Primitive streak kemudian memanjang dengan terus menumbuhkan sel-sel baru. Dari anterior Hensen’s node sel-sel ectoderm saraf berkonvergensi ke garis median kemudian berepiboli ke arah anterior membentuk keping neural. Di posterior Hensen’s node melakukan invaginasi sehingga terbentuklah primitive pit. Sel-sel bakal pre-chorda dan notochord berinvolusi dan berdelaminasi serta berextensi dari primitive pit ke arah anterior sepanjang garis median tepat di bawah keping saraf. Sehingga pre-schorda yang awalnya terletak di posterior akhirnya terletak di anterior notochord. Pre-chorda merupakan bahan daerah caput ( kepala) embrio yang pertumbuhannya diatur oleh host organizer bagian depan notochord. Bagian belakang notochord disebut trunk organizer yang akan mengatur petumbuhan daerah badan ( truncus). Hypoblast akan menjadi endoderm seperti halnya pada ayam dan akan bertemu dengan bagian posterior Hensen’s node.Sel-sel bakal mesoderm membentuk semacam sayap dengan berdelaminasi keanterior yaitu di antara hypoblast dan epiblast di sepanjang kedua sisi notochord. Pada sel-sel mesoderm, sebagian berpindah keposterior dan sebagian kearah lateral sehingga terbentuk 2 daerah mesoderm yaitu :
1.            Mesoderm embrional
2.            Mesoderm extra-embrional.
Mesoderm embryonal akan menumbuhkan mesoderm embrio sedangkan mesoderm extra-embrional akan menumbuhkan dan membina selaput embrio, amnion, kantong yolk, allantois, chorion. Pada manusia jaringan mesoderm extra-embrional. Tumbuh dari tropoblast yang merupakan lapisan kedua dari lapisan tropoblast tersebut. Dengan kata lain tidak terbentuk dari primitive streak sperti pada babi. Jaringan extra-embrionik ini menyelaputi tropoblast sebelah dalam dan kantung-kantung selaput embrio sebelah luar. Primitive streak dapat pula disamakan dengan blastopore yang tertutup. Sedangkan Hensen’s node dapat pula diibaratkan dengan bibir dorsal blastopore yang menumbuhkan pre-chorda dan notochord. Dan bibir ventral dan lateral yang menumbuhkan endoderm dan mesoderm dapat diibaratkan sebagai badan primitive streak yang ada di belakang Hensen’s node.



Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan

Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan terjadi di seluruh bagian tubuhnya. Biasanya pertumbuhan dan perkembangan ini diawali dari proses fertilisasi. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan termasuk manusia dapat dibedakan menjadi dua fase utama, yaitu pertumbuhan dan perkembangan embrionik serta pertumbuhan dan perkembangan pasca embrionik.

1. Pertumbuhan dan Perkembangan Embrionik
Pertumbuhan dan perkembangan embrionik adalah fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selama masa embrio yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai dengan terbentuknya janin di dalam tubuh induk .

Fase fertilisasi adalah pertemuan antara
 sel sperma dengan sel ovum dan akan menghasilkan zygote. Zygote akan melakukan pembelahan sel (cleavage). Zigot selanjutnya mengalami pertumbuhan dan perkembangan melalui tahap-tahap yaitu pembelahan, gastrulasi, dan organogenesis. 
Pembelahan (cleavage). Zigot akan mengalami pembelahan secara mitosis, yaitu dari satu sel menjadi dua sel, dua sel menjadi empat sel, empat sel menjadi delapan sel, dan seterusnya. Pembelahan sel tersebut berlangsung cepat dan akan menghasilkan sel-sel anak yang tetap terkumpul menjadi satu kesatuan yang menyerupai buah anggur yang disebut morula. Dalam pertumbuhan selanjutnya, morula akan menjadi blastula yang memiliki suatu rongga. Proses pembentukan morula menjadi blastula disebut blastulasi. 
Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel terus menerus. Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat. Morulasi yaitu proses terbentuknya morula. 
Blastula adalah bentukan lanjutan dari morula yang terus mengalami pembelahan. Bentuk blastula ditandai dengan mulai adanya perubahan sel dengan mengadakan pelekukan yang tidak beraturan. Di dalam blastula terdapat cairan sel yang disebut dengan Blastosoel. Blastulasi yaitu proses terbentuknya blastula. 
Gastrula adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah semakin nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh. Gastrula pada beberapa hewan tertentu, seperti hewan tingkat rendah dan hewan tingkat tinggi, berbeda dalam hal jumlah lapisan dinding tubuh embrionya. Triploblastik yaitu hewan yang mempunyai 3 lapisan dinding tubuh embrio, berupa ektoderm, mesoderm dan endoderm.
Hal ini dimiliki oleh hewan tingkat tinggi seperti Vermes, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata dan semua Vertebrata. Diploblastik yaitu hewan yang mempunyai 2 lapisan dinding tubuh embrio, berupa ektoderm dan endoderm. Dimiliki oleh hewan tingkat rendah seperti Porifera dan Coelenterata. Gastrulasi yaitu proses pembentukan gastrula.
Gastrulasi. Dalam perkembangan selanjutnya, blastula akan menjadi gastrula. Proses pembentukan gastrula disebut gastrulasi. Pada bentuk gastrula ini, embrio telah terbentuk menjadi tiga lapisan embrionik, yaitu lapisan bagian luar (ektoderm), lapisan bagian tengah (mesoderm), dan lapisan bagian dalam (endoderm). Jadi gastrulasi merupakan proses pembentukan tiga lapisan embrionik. Dalam perkembangan selanjutnya lapisan embrionik akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan menghasilkan berbagai organ tubuh.
Organogenesis. Organogenesis merupakan proses pembentukan alat-alat tubuh atau organ seperti otak, jantung, paru-paru, ginjal, hati, dan sebagainya. Ektoderm akan mengalami diferensiasi menjadi kulit, rambut, sistem saraf, dan alat-alat indera. Mesoderm akan mengalami diferensiasi menjadi otot, rangka, alat reproduksi (seperti testis dan ovarium), alat peredaran darah.
Dan alat ekskresi. Endoderm akan mengalami diferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar yang berhubungan dengan pencernaan, dan alat-alat pernapasan. Organogenesis merupakan proses yang sangat kompleks.
Pada mammalia, embrionya memiliki selaput embrio, yaitu amnion, korion, sakus vitelinus, dan alantois. Selaput embrio berfungsi melindungi embrio terhadap kekeringan, goncangan, membantu pernapasan, ekskresi, serta fungsi penting lainnya selama berada di dalam rahim induknya.
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Pasca Embrionik
Pertumbuhan dan perkembangan pasca embrionik adalah pertumbuhan dan perkembangan setelah masa embrio. Pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi terutama penyempurnaan alat-alat reproduksi (alat-alat kelamin), dan biasanya pula hanya terjadi peningkatan ukuran bagian-bagian tubuh saja. 
Pada golongan hewan tertentu sebelum tumbuh menjadi hewan dewasa, membentuk tahap larva terlebih dahulu. Pada golongan hewan tersebut pertumbuhan dan perkembangan pasca embrionik merupakan tahap pembentukan larva sebelum tumbuh dan berkembang menjadi hewan dewasa.
Pertumbuhan dan perkembangan pasca embrionik yang melalui tahap larva ini dikenal dengan metamorfosis. 

Contoh hewan yang mengalami metamorfosis adalah serangga dan katak.

Jamur (Fungi)

Ciri-ciri Umum
Jamur atau fungi pada umumnya memiliki ciri sebagai berikut:

1. Eukariotik (memiliki membran sel inti/ karioteka)
2. Tidak berklorofil, sehingga tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
3. Ada yang uniseluler (terdiri dari 1 sel saja)
4. Ada yang uniseluler dan multiseluler. Yang multiseluler (bersel banyak) tubuhnya tersusun atas hifa (benang halus) dan menjalin menjadi miselium (kumpulan hifa) yang berfungsi menyerap makanan
5. Hifa ada yang bersekat dan tidak bersekat. Pada yang bersekat, ada yang berinti satu dan berinti banyak. Pada yang tidak bersekat, apabila berinti banyak, disebut senositik
6. Dinding selnya terdiri dari zat kitin
7. Jamur uniseluler berkembang biak dengan spora aseksual.
8. Jamur multiseluler berkembang biak dengan zoospora, endospora, klamidiospora, fragementasi, tunas, dan konidia (aseksual). Secara seksual dengan konjugasi dan menghasilkan spora generatif.
9. Hidup pada tempat lembab, mengandung zat organik, sedikit asam, dan kurang cahaya matahari
10. Pencernaan berlangsung diluar tubuh dengan enzim untuk menyederhanakan makanan sebelum diserap jamur
11. Struktur umum jamur terdiri dari hifa yang tumbuh ke atas (sporangiofor) yang dapat membentuk tubuh buah dan terdapat kotak spora (sporangium) yang berisi spora perkembangbiakan. Hifa yang mendatar disebut stolon

Klasifikasi Jamur
Jamur, menurut cara reproduksi dan bentuk tubuhnya, terdiri dari 5 divisi, namun yang biasa dipakai adalah 4 jenis saja. Berikut adalah jenisnya:
Zygomycota
Zygomycota adalah jamur yang disebut demikian karena reproduksinya menghasilkan zigot. Cirinya adalah sebagai berikut:
1. Hifanya tidak bersekat
2. Intinya haploid
3. Berbentuk benang hifa yang umumnya bersekat
4. Multiseluler
5. Bersifat senositik
Cara reproduksi:
1. Seksual (Generatif)
Terjadi dalam 5 tahap, yaitu:
a. Hifa talus(+) dan talus(-) saling berdekatan karena aktivitas hormon. Di ujung benang hifa tumbuh gametangium yang mengandung banyak inti haploid (n)
b. Dinding gametangium pecah dan terjadi persatuan inti diploid (2n) yang disebut zigospora
c. Zigospora menebal dan berwarna hitam. Inti diploid yang tumbuh hanya satu. Zigospora akan beristirahat (masa dorman)
d. Setelah beristirahat, inti haploid mengalami pembelahan mitosis menjadi inti spora
e. Jika sporangium matang, kadar air (gerak higroskopis) akan membuat kotak spora pecah dan sporanya tersebar membentuk miselium baru
2. Aseksual (Vegetatif)
Pada miselium tumbuh cabang yang ujungnya memiliki kotak spora yang menggembung. Kotak spora tersebut akan pecah dan spora aseksualnya akan jatuh dan membentuk miselium baru
Contoh-contoh Zygomycota:
1. Rhyzopus Oryzae
2. R. nigricans
3. R. stolonifer
4. Mucor mucedo
Ascomycota
Ascomycota diberi nama demikian karena ia bereproduksi menggunakan askus sebagai alatnya. Jenis ini memiliki paling banyak jenis dibandingkan yang lainnya dan banyak dipakai di industry makanan. Cirinya adalah sebagai berikut:
1. Hifa bersekat dan senositik
2. Bersifat saprofit, parasit, atau bersimbiosis
3. Alat reproduksi disebut askus
4. Uniseluler dan multiseluler
Cara reproduksinya adalah sebagai berikut:
1. Seksual (Generatif)
Menggunakan askus yang menghasilkan askospora
2. Aseksual (Vegetatif)
Tunas pada yang uniseluler (Saccharomyces) dan spora aseksual / konidia pada yang multiseluler
Jenis-jenisnya:

1. Saccharomyces cereviceae
2. Saccharomyces tuac
3. Saccharomyces ellipsoids
4. Aspergillus oryzae
5. A. wentii
6. A. niger
7. A. flavus
8. A. fumigatus
9. A. oryzae
10. Penicillium notatum
11. P. chrysogenum
12. P. camemberti
13. P. requeforti
14. Trichoderma
15. Xyloria tabacina
16. Neurospora sitophila & N. crassa
Pada jenis ini, beberapa contohnya adalah dari Famili Aspergillus, dan beberapa lainnya ada di Deuteromycota, karena belum ditemukan cara reproduksinya.
Basidiomycota
Basidiomycota adalah jamur yang disebut demikian karena memiliki alat reproduksi yang disebut basidiokarp. Cirinya adalah sebagai berikut:
1. Hifa bersekat
2. Bersifat saprofit atau parasit
3. Dapat berbentuk lembaran atau bertudung
4. Tubuh buahnya disebut basidiokarp dengan tudungnya yang disebut basidium, yang mengandung basidiospora
Cara reproduksi:
1. Seksual (Generatif)
Pada tudung jamur akan diproduksi spora generatif. Lalu, intinya akan menyatu menjadi diploid. Setelah itu, inti dari jamur ini akan menjadi empat dengan meiosis. Setelah itu, bungkusnya yang disebut sterigma akan pecah dan basidiospora akan jatuh ke tanah. Di tanah, ia akan membentuk miselium primer yang dikariotik dan memiliki ciri seksual. Miselium tersebut akan menyatu dan membentuk miselium sekunder yang dikariotik, dan dari sana akan dibentuk jamur yang baru.
2. Aseksual (Vegetatif)
Reproduksi vegetatif dengan konidia, kuncup, dan fragmentasi miselium.
Contoh Basidiomycota:
1. Volvariella volvaceae
2. Auricularia polytricha & Auricula auricula
3. Pleurotus
4. Amanita phalloides
5. Amanita caesarina
6. Puccinia graminis
7. Corticium salmonella
8. Ustilago maydis
9. Ganoderma aplanatum & Polyporus ginganteus
10. Agaricus campetris
Deuteromycota
Deuteromycota adalah jamur yang disebut fungi imperfecti (jamur tidak sempurna) karena tidak diketahui reproduksi seksualnya. Jamur ini multiseluler dengan hifa bersekat dan bereproduksi vegetatif dengan konidiospora. Hidup jamur ini bersifat saprofit atau parasit.
Jenisnya adalah
1. Epidermophyton floccosum
2. Microsporium audoini, Trychophyton, dan Epiderophyton
3. Scelothium rolfsii
4. Helmintrosporium oryzae
5. Malassezia furfur
6. Fusarium
Pada jenis ini, beberapa contohnya adalah dari Famili Aspergillus, dan beberapa lainnya ada di Ascomycota, karena sudah ditemukan cara reproduksinya.
Pemanfaatan Jamur dan Pengaruhnya Dalam Kehidupan Manusia
Jamur berpengaruh dalam kehidupan manusia seperti:
1. Zygomycota
a. Rhizopus oryzae, untuk membuat tempe
b. Rhizopus nigricans, menghasilkan asam fumarat yang digunakan dalam industri makanan dan pembuatan polyester
c. Rhizopus stolonifer, jamur hitam yang membusukkan roti
d. Mucor mucedo, saprofit pada kotoran hewan dan sisa makanan yang beracun
2. Ascomycota
a. Saccharomyces cereviceae, ragi untuk membuat roti
b. Saccharomyces tuac, untuk mengubah nira menjadi tuak
c. Saccharomyces ellipsoids, untuk fermentasi anggur
d. Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum, untuk antibiotik
e. Penicillium camemberti dan Penicillium requeforti, untuk mengharumkan keju
f. Aspergillus wentii, untuk membuat kecap
g. A. oryzae, untuk membuat sake
h. A. niger, untuk menjernihkan sari buah
i. A. flavus, menghasilkan racun aflatoksin yang sangat mematikan
j. A. fumigatus, menghasilkan penyakit paru-paru pada burung dan manusia
k. Trichoderma, menjadi sumber protein tinggi (SPT)
l. Xyloria tabacina, parasit pada petai cina
m. Neurospora crassa & N. sitophilia, untuk membuat tape
3. Basidiomycota
a. Volvariella volvacea, jamur merang dapat dimakan
b. Auricularia auricula & A. polytricha, jamur kuping dapat dimakan
c. Agaritus campetris, kampegnon dapat dimakan
d. Pleurotes, jamur kayu dapat dikonsumsi
e. Ganoderma aplanatum (jamur akar merah) dan Polyporus gingaetum (jamur papan), dapat dijadikan bahan obat-obatan
f. Amanita caesarina, dapat dimakan
g. Amanita phalloides & amanita muscarina, hidup pada kotoran ternak, mengeluarkan racun muscarin yang menyebabkan kematian
h. Puccinia graminis, jamur api yang parasit pada graminae, memiliki spora merah seperti api. Disebut juga jamur karat karena meninggalkan bercak seperti karat
i. Ustilago maydis, jamur parasit pada jagung dan tebu. Tidak bertubuh buah
j. Corticium salmonella, jamur upas menyerang batang karet, jeruk, dan melinjo
4. Deuteromycota
a. Microsporum audodini, Trychophyton, dan Epiderophyton, penyebab kurap dan ketombe (kurap di kepala)
b. Epidermophyton floccosum, penyebab penyakit kaki atlet
c. Sclothium rolfsii, penyebab penyakit busuk pada tanaman
d. Helmintrosporium oryzae, perusak kecambah dan buah
e. Malassezia furfur, penyebab panu
f. Fusarium, menyerang tanaman kentang, tomat, pisang, dan tembakau
Simbiosis Jamur
Jamur dapat bersimbiosis dengan jenis lain. Contohnya adalah lichenes (lumut kerak) dan mikoriza
Lichenes (lumut kerak)
Lichenes (dibaca liken) adalah contoh simbiosis mutualisme antara jamur dengan ganggang. Umumnya, yang bersimbiosis adalah Basidiomycota atau Ascomycota, dengan Cyanophyta(Ganggang hijau biru) atau Chlorophyta (Ganggang hijau). Lichenes dapat ditemukan menempel pada batuan. Lichenes mengeluarkan enzim untuk menghancurkan batuan, seperti terlihat di Candi Borobudur. Lichenes bertubuh talus, yaitu tidak berbatang dan berdaun. Reproduksinya aseksual saja dengan fragmentasi dan alat yang disebut soredia.
Cara kerjanya adalah dengan jamur mendapata bahan organic dari ganggang yang dapat berfotosintesis itu. Sementara, ganggang itu mendapat air dan mineral yang didapat jamur dan perlindungan dari kekeringan. Sebenarnya, cara kerja pastinya tidak benar-benar diketahui. Yang disebutkan adalah gambaran kasar saja.
Lichenes memiliki manfaat dalam kehidupan manusia, yaitu sebagai vegetasi perintis penghijauan dan sebagai indicator pencemaran udara. Karena ketahanan jamur, maka lichenes dapat hidup pada daerah yang kering sekalipun. Dari sana, ia akan memberi jalan bagi tumbuhan lain untuk berkembang biak. Sifat lichenes yang peka terhadap polusi juga dimanfaatkan. Apabila dalam suatu kejadian terjadi kematian lichenes dalam jumlah besar, maka tingkat pencemaran udara telah amat tinggi.
Contoh lichenes:
1. Parmelia acetabulum, berbentuk lembaran hijau abu-abu di pohon
2. Graphis, berbentuk coretan pada pohon
3. Usnea (lumut janggut), menggantung seperti rambut dari kulit pohon. Bahan obat TBC.
4. Cladonia rangifera, hidup di salju. Makanan rusa kutub
5. Roselia tinctoria, indikator asam basa. Bahan kertas lakmus
6. Centraria islandica, bahan obat-obatan
Mikoriza
Mikoriza disebut juga jamur akar. Jamur ini bersimbiosis pada akar tumbuhan tingkat tinggi. Jenis jamur yang dapat bersimbiosis adalah zygomycota, ascomycota, dan basidiomycota. Mikoriza berbentuk seperti serabut tambahan akar, dengan hifa yang masuk ke dalam akar. Terdapat tiga jenis mikoriza, yaitu ektomikoriza, endomikoriza, dan endektomikoriza. Pada ektomikoriza, hifa menemb sampai kulit luar (epidermis) saja. Dapat dilihat pada pinus. Di endomikoriza, hifa menembus sampai ke korteks. Contohnya ada di tanaman anggrek, kol, dan polong-polongan.
Mikoriza bermanfaat untuk membantu proses penyerapan air dan mineral oleh akar, melindungi akar dari kekeringan, melindungi akar dari infeksi jamur lain, dan merangsang pertumbuhan tanaman melalui hormon yang dihasilkan oleh hifa jamur.